Uga Jasinga

"Dina hiji mangsa bakal ngadeg gedong hejo anu bahanna aya di leuwi curug, leuwi sangiang jeung nu sawarehna aya di girang. Ciri ngadegna gedong hejo lamun tilu iwung geus nangtung nu engke katelahna awi tangtu. Didinya bakal ngadeg gedong hejo di tonggoheun leuwi sangiang" * TiKokolot Jasinga*.

JASINGA VERSI NINI SUMARNAH

KISAH PUTRA-PUTRA KI MUNDING LAYA

Pada dahulu kala di negeri Sunda wilayah bagian barat hidup seorang pembesar yang bernama: Ki Mundinglaya yang mempunyai lima orang putra yaitu:
  1. Wira Kosa
  2. Wira Dana
  3. Wira Danu
  4. Wira Singa
  5. Wira Ajun
Kemudian Ki Mundinglaya beserta lima orang putranya berperang melawan Banten dan akhirnya kalah serta banyak anak buahnya yang mati bahkan alat-alat perang dan bendera panji disita sebagai rampasan perang.

Ki Mundinglaya dan lima orang putranya beserta sisa pasukannya kembali ke negeri Sunda dan mereka pun akhirnya berpencar membuat pemukiman baru bahkan ada pula yang melarikan diri ke daerah Sumedang dan Cirebon.
  1. Wira Kosa, lari dan menetap di sebelah timur dan membuat pemukiman baru yang bernama Sipak.
  2. Wira Dana, lari ke daerah Caruban (Cirebon) dan menetap di sana.
  3. Wira Danu, lari ke daerah Sumedang dan menetap di sana.
  4. Wira Singa dan ayahnya Ki Mundinglaya ke daerah barat dan membuka pemukiman baru yang di beri nama Jasinga.
  5. Wira Ajun ke sebelah utara dan membuat pemukiman baru yang bernama Setu.

Dan akhirnya Ki Mundinglaya dan lima orang puteranya hidup sebagai rakyat biasa didaerahnya masing-masing dan menjalankan kegiatan seperti bercocok tanam, berkebun, menggembala ternak dll. 

Sehingga mereka aman dari kejaran pasukan Banten, dan nama-nama daerah seperti Sipak, Setu dan Jasinga sekarang telah berkembang menjadi sebuah desa yang ramai penduduknya. 

Bahkan nama Jasinga sendiri kini dijadikan sebuah Kecamatan yang didalamnya meliputi desa Sipak, Setu dan Jasinga itu sendiri.



Sumber : Nini Sumarmah
Kalakay Jasinga, 17 November 2009




Tidak ada komentar:

Posting Komentar