Taman Makam
Pahlawan Syuhada Jasinga berlokasi di Jl. Makam Pahlawan, Blok Cidangiang, Kelurahan
Jasinga Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.
Area ini merupakan tanah hibah dari Alm, Bpk. Asep Mujtaba (Mbah Asep) yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) di Distrik Jasinga, yang kemudian menjabat sebagai wedana jasinga pada awal tahun 1946 menggantikan KH Abdul Muhyi (Parung Sapi) yang telah wafat.
Area ini merupakan tanah hibah dari Alm, Bpk. Asep Mujtaba (Mbah Asep) yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) di Distrik Jasinga, yang kemudian menjabat sebagai wedana jasinga pada awal tahun 1946 menggantikan KH Abdul Muhyi (Parung Sapi) yang telah wafat.
Para pahlawan yang dimakamkan di area TMP Syuhada adalah para putra
Jasinga yang gugur dalam pertempuran melawan tentara sekutu.
Dalam
sejarahnya diceritakan bahwa pada tanggal 6 Desember 1945, terjadi
perang antara pasukan sekutu dengan pasukan pemuda yang tergabung dalam Pasukan Sabilillah di Loji Sindang Barang. Pasukan ini merupakan
gabungan dari para pemuda yang berasal dari beberapa daerah yaitu:
Rangkasbitung, Jasinga, Cigudeg dan Darmaga.
Pada saat itu para Pejuang Sabilillah yang dipimpin oleh KH.Mukri dan KH. Mad Ali dari
Koleang sedang beristirahat di Gedung Polmak untuk menunggu waktu malam
sambil mengatur siasat penyerangan.
Namun pada saat itu tiba-tiba musuh datang dengan keandaraan lapis baja yang dilengkapi senjata otomatis, serta kendaraan truk besar yang membawa Pasukan Gurkha (tentara sewaan sekutu yang berasal dari India dan Pakistan ) mereka menyerang dari arah kebun karet (PKKB) dan mereka bertempur dengan Pasukan Sabilillah.
Namun pada saat itu tiba-tiba musuh datang dengan keandaraan lapis baja yang dilengkapi senjata otomatis, serta kendaraan truk besar yang membawa Pasukan Gurkha (tentara sewaan sekutu yang berasal dari India dan Pakistan ) mereka menyerang dari arah kebun karet (PKKB) dan mereka bertempur dengan Pasukan Sabilillah.
Terjadi pertempuran sengit pada waktu itu, walaupun hanya bersenjatakan
golok, bambu runcing dan bedil locok, Pasukan Sabilillah terus melakukan
perlawanan.
Hingga pada akhirnya 43 pejuang gugur dalam pertempuran tersebut. 30 orang diantarnya adalah putra Jasinga, 28 orang gugur pada saat peperangan dan 2 orang luka berat (kemudian gugur). 30 orang itulah yang dimakamkan di TMP Syuhada Jasinga.
Dalam ceritanya disebutkan pula bahwa sebelum dimakamkan, jenazah-jenazah para pahlawan tersebut dibaringkan di Pendopo Kewadanaan Jasinga yang pada waktu itu berfungsi sebagai Kantor Bupati Bogor Sementara.
Ada sebagian makam pejuang yang dipindahkan oleh pihak keluarga, sehingga dari 30 makam hanya tersisa 21 makam lagi.
Kalakay Jasinga
Hingga pada akhirnya 43 pejuang gugur dalam pertempuran tersebut. 30 orang diantarnya adalah putra Jasinga, 28 orang gugur pada saat peperangan dan 2 orang luka berat (kemudian gugur). 30 orang itulah yang dimakamkan di TMP Syuhada Jasinga.
Dalam ceritanya disebutkan pula bahwa sebelum dimakamkan, jenazah-jenazah para pahlawan tersebut dibaringkan di Pendopo Kewadanaan Jasinga yang pada waktu itu berfungsi sebagai Kantor Bupati Bogor Sementara.
Ada sebagian makam pejuang yang dipindahkan oleh pihak keluarga, sehingga dari 30 makam hanya tersisa 21 makam lagi.
Kalakay Jasinga
I think your blog is great
BalasHapuspoker88