Dikisahkan pada sebuah desa di kaki bukit, hidup seorang Pandita bernama Ki Argapura yang memiliki seorang putri yang cantik jelita yang bernama Nyai Rengganis.
Ada gula ada semut, inilah yang dialami oleh Nyai Rengganis dimana banyak sekali yang ingin mempersunting putri Ki Argapura tersebut untuk dijadikan istri.
Banyak para bangsawan, pemimpin negeri, saudagar dan pendekar yang datang ke desa tersebut hanya ingin melihat kecantikan Nyai Rengganis dan memohon restu kepada Ki Argapura, namun tidak satupun lamaran mereka diterima.
Penolakan Nyai Rengganis dikarekan dia tidak merasa ada yang cocok untuk dirinya dan membuat bingung Ki Argapura.
Bahkan banyak dari mereka yang melamar menggunakan cara pemaksaan dan kekerasan agar bisa disetujui oleh Ki Argapura, sehingga hal inilah yang mengganggu pikiran ayahnya Nyai Rengganis.
Bahkan banyak dari mereka yang melamar menggunakan cara pemaksaan dan kekerasan agar bisa disetujui oleh Ki Argapura, sehingga hal inilah yang mengganggu pikiran ayahnya Nyai Rengganis.
Untuk mengatasi
hal yang tidak diinginkan dan karena sayang kepada putrinya maka Ki
Argapura membawa pergi Nyai Rengganis di malam hari disertai dengan hujan yang sangat lebat.
Kepergian mereka tidak ada seorang pun yang tahu, hingga akhirnya keberadaan mereka tidak diketahui lagi seperti menghilang begitu saja bagai ditelan bumi.
Kepergian mereka tidak ada seorang pun yang tahu, hingga akhirnya keberadaan mereka tidak diketahui lagi seperti menghilang begitu saja bagai ditelan bumi.
Para bangsawan, Pemimpin negeri, Saudagar dan Pendekar yang mencintai Nyai Rengganis yang cantik jelita tersebut sangat kehilangan Nyai rengganis dan Ki Argapura yang akhirnya dikenanglah daerah tersebut dengan nama Desa Argapura dan Gunung
Rengganis (Raganis).
KALAKAY JASINGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar