Aku hanya bisa menatapmu terharu
Setiap kali engkau mengunjungi rumahku
Aku tak mampu menjawab membisu
Setiap kata yang kau ucap, ini nisan siapa?
Aku hanya bisa menitipkan salam selamat datang
Lewat daun-daun kering yang berserakan
Pada burung-burung yang bertengger diatas nisanku
Pada tanah merah yang menghangatkanku
Kusampaikan rasa terima kasihku yang tulus
Lewat angin yang berhembus menerbangkan butiran tanah
lewat gesekan ranting pepohonan dan gemericik air
Terima kasih kalian telah berkunjung kerumah tuaku ini
Dan memberiku sepetak tanah tempatku merebah
Dari lelahnya perjuangan panjang berabad lalu.
Jasinga, 25 January 2009, 12.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar